Langsung ke konten utama

KISAH INSPIRATIF ANAK ORANG KAYA DAN PEMUDA MISKIN


HAI Sobs.. kemaren sempat berkunjung ke blog teman kita Bro Rahman yasir, dan nemu cerita yang bisa mengispirasi kita, kaun hawa tentunya.. dan saya berniat untuk share ulang di Blog yang saya miliki ini, 
well, happy reading yah mas-mba broo..


Seorang pemuda miskin sedang tergila-gila pada seorang wanita cantik nan jelita namun sombong, pemuda itupun tak tau kenapa dia begitu cinta dengan gadis sombong itu. Mestinya dia tak begitu, tak seharusnya dia mencintai wanita cantik dan juga anak orang kaya itu. Sebut saja Dwi nama nya, Dwi termasuk kembang  di sekolahannya, sedangkan pemuda itu sebut saja Budi, dia anak seorang janda miskin yang bekerja sebagai petani.

Budi merantau ke Kota kecil dan harus membiayai sendiri sekolahnya dengan cara membantu ibu kantin berjualan di sekolahnya, tak pasti berapa uang yang Budi dapatkan dari hasil membantu ibu kantin yang jelas dia bisa makan siang gratis disana, kalau ada sisa yang tak terjual Budi sering membawa pulang sisa-sisa itu tuk makan malamnya dikos-kosan. Ya, seperti itulah gambaran kehidupan yang harus Budi jalani mau tak mau harus dia nikmati.

Soal asmara Budi mempunyai selera yang tinggi, dia begitu mencintai Dwi yang  sebenarnya tak seharunya Budi cintai. Selain karena status sosialnya beda, Dwi juga terlalu cantik untuk Budi yang wajahnya pas-pasan. Budi tak punya kebernanian tuk mengungkapkan rasa cintanya itu oleh karena itu perasaan cintanya dia ungkapkan melalui puisi-puisi dan cerpen yang sering dia kirim ke tim redaksi  majalah dinding sekolahnya.

Ternyata banyak anak-anak yang menyukai puisi-puisinya ada yang di copy paste, ada yang dijadikan stataus facebook dan sebagainya karena komposisi kata-katanya sangat menyentuh hati, tapi tak ada yang tau itu puisi dan cerpen milik siapa karena Budi tidak pernah mencantumkan namanya di puisi-puisi dan cerpen itu. 

Budi mulai mengagumi Dwi semenjak Masa Orientasi Sekolah, waktu itu mereka satu gugus. 
Rasa itu sudah mulai tumbuh, Budi sudah berusaha menepis rasa itu namun sia-sia. Budi tak bisa membohongi hatinya, sampailah pada waktu akhir-akhir masa SMA tepatnya selesai ujian akhir sekolah. Budi berkesempatan tuk berbicara langsung dengan Dwi berkat usaha sahabat karib Budi yang begitu mengerti perasaan Budi.

Di kantin tempanya bekerja mereka duduk  paling pojok, sedangkan si sahabat dan ibu kantin ikut mengintip dari kejauhan. Dwi yang agak heran memulai memecah keheningan, “ehem, ada apa ya? Kok mau ketemu sama saya?” ucap Dwi dengan jutek.

Dengan berat Budi memberanikan diri ., “Wi, maaf ya sebelumnya ganggu waktu kamu”. “O yaa, ganggu banget, udah ah cpetan ngomong intinya aja gak usah panjang lebar” Jawab Dwi. “Wi, aku suka sama kamu, dari masa MOS dulu aku sudah menyimpan rasa cinta ini, namun aku pendam, sekarang aku tak mampu lagi memendam rasa ini. Aku takut ini menjadi penyakit hati.” Ungkap Budi dengan sedikit gugup. 

“Whaaaat?,.. kamu suka aku? Wah parah ni orang, eh ngaca duluuu kamu mau mempermalukan aku ya? Atau kamu sedang bermimpi?” kata Dwi. “Gak Wi, aku gak mimpi, aku benar-benar suka sama kamu. Hati kecil ku yang meminta tuk ungakapkan semua ini.” “Eh, cewe gila kali ya yang suka sama kamu, mau ditaro dimana muka akuuu? Udah deh, mending kamu kubur dalam-dalam rasa kamu itu, atau kamu cari cewe yang setara aja sama kamu.” Dengan sombongnya Dwi berucap.

Dengan hati yang teriris Budi terdiam lalu “Maaf Wi, sekali lagi maaf atas cintaku ini. Biar aku beri pelajaran pada hati kecil ku ini biar lebih tau diri.” “Sudah, aku mau pulang. Sopirku sudah jemput, permisi.” Dwi langsung mengambil tas kecilnya lalu bergegas pergi meninggalkan Budi yang terduduk lemas tak berdaya.  Sahabat dan Ibu kantin menghampiri Budi, mereka seolah-olah merasakan apa yang sedang Budi rasakan. “Nak, hidupmu belum usai. Ini baru langkah pertama jangan kau menganggap dunia ini hanya seluas lingkungan sekolah.

Dunia ini jaauh lebih luas, diluar sana ada orang yang bisa menerimamu siapapun kamu. Bangkitlah.” Suara ibu kantin memecah keheningan. “Iya Bud, aku tau kamu itu tak selemah ini. Kamu itu jauh lebih kuat dari yang kamu tau, dunia belum berakhir. Anggap ini cambuk agar kamu bisa mengejar cita-cita dan cinta kamu.” Tambah sang sahabat. Budi mulai tersenyum dan mereka bubar pulang kerumah masing-masing. Pengumuman kelulusan sudah tiba, siswa wajib mengundang orang tua dan wali masing-masing. 

Budi mengundang si Emak ke sekolah, dengan pakaian yang lusuh namun bersih mak datang ke sekolah dan duduk di kursi paling belakang dalam aula sekolah itu. Pengumuman kelulusan telah tiba, Budi mendapatkan penghargaan siswa berprestasi dan sebagai peraih nilai ujian akhir terbesar ke 2, terbesar pertama diarih oleh anak kepala sekolahnya sendiri. Orang tua Budi dipanggil ke depan, dengan bangganya mereka berdiri diatas panggung itu.

Masa-masa SMA sudah benar-benar berakhir, masing-masing sibuk tuk melanjutkan kuliah di universitas-universitas paforit mereka, Budi mulai di dilanda rasa bingung. Tak ada uang tuk melanjutkan kuliah. Mendengar kabar dari teman SMP-nya yang ada di sebuah pulau yang berdekatan dengan negara Singapura, Budi memutuskan tuk mengadu nasib menyusul temannya disana dengan membawa sebongkah harapan agar disana mendapatkan pekerjaan. 

Dwi kini kuliah di sebuah universitas swasta yang mahal ngambil jurusan Akuntantsi, wajanya yang cantik sepertinya cocok kalau dia mau menjadi banker. Dwi sibuk dengan sahabat-sahabat barunya  yang rata-rata anak orang kaya, dan kabarnya sudah berpacaran dengan seorang cowo tampan yang sesuai dengan keinginan hatinya.

Sahabat Budi ternyata juga kuliah di tempat Dwi juga kuliah, Sahabat  sering berkirim email dengan Budi dan tanpa sengaja mengabarkan bahwa Dwi tlah mendapatkan cowo tampan idamannya. Tentu hati Budi kembali teriris mendengar kabar itu. O ya, dua tahun kemudian Budi akhirnya bisa kuliah juga di Universitas swasta di sebuah pulau tempatnya tinggal meski harus sambil bekerja. Singkat cerita, 11 tahun kemudian. 

Disebuah restoran asing yang makananya super mahal, Budi mengajak Emak makan siang. Tiba-tiba ada seorang perempuan menyapanya ternyata perempuan itu adalah Dwi yang dulu sangat dia cintai. “Hey, kamu Budi yang dulu itu kan? Ngapain kamu disini? Kamu kerja disini?.” Tanya Dwi dengan bertubu-tubi. Budi tertunduk diam dengan muka yang memerah. Lalu Dwi melanjutkan “Aku sudah nikah lho, ini anak aku. Suamiku kerja di perusahan besar, dan gajinya sudah mencapai 30 juta per bulan, dia sangat cerdas.” 

Budi berlinang air mata mendengar kata-kata Dwi, Beberapa menit kemudian suami Dwi datang. Sebelum Dwi bisa mengatakan sesuatu, Suaminya berkata “Pak, saya terkejut melihat Bapak ada disini, kenalkan istri saya Dwi.” Lalu dia berkata pada istrinya. “kenalkan ini bos ku, bos muda yang dermawan, dia yang memberikan semua fasilitas yang kita punya, termasuk meminjamkan uang untuk kita beli rumah dan mobil mewah, dia masih lajang lho,  Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah”. “Sial sekali gadis itu. Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu ?”. Lanjut suaminya. 

Dwi terkejut seakan tak percaya tertunduk malu tak berani melihat kedalam mata Budi. Rasa menyesal, rasa bersalah semua bercampur aduk menjadi satu. Mereka bubar, dan Budi kembali ke meja makannya, disana ada Emak menunggunya. Ternyata emak mendengar percakapannya, lalu emak berkata: “Nak, itu tadi siapa? Teman sekolahmu ya?” tanya mak. Budi tertunduk, lalu menjawab “Iya mak, itu teman SMA Budi dulu, wanita itulah yang sering Budi ceritakan sama mak, tapi sayang dia sudah punya suami.” “Sudahlah nak, lupakan dia. Tuhan tidak izinkan kamu untuk bersamanya”. Nasehat emak 

NOTE : Kadang orang yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita bayangkan. Setelah semua terjadi timbullah sebuah penyesalan dari dirinya. Kadang orang yang di hina akan memakai hinaannya untuk mengapai sebuah kesuksesan.

Pesan buat kamu hawa, belajarlah untuk menghargai orang yang mencintaimu kalau kamu ikhlas, Tuhan tau yang terbaik untuk kamu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH KASUS (Steven Haryanto)

Dunia perbankan dalam negeri juga digegerkan dengan ulah Steven Haryanto, yang membuat situs asli tetapi palsu layanan perbankan lewat Internet BCA. Lewat situs-situs “Aspal”, jika nasabah salah mengetik situs asli dan masuk ke situs-situs tersebut, identitas pengguna (user ID) dan nomor identifikasi personal (PIN) dapat ditangkap. Tercatat 130 nasabah tercuri data-datanya, namun menurut pengakuan Steven pada situs Master Web Indonesia, tujuannya membuat situs plesetan adalah agar publik memberi perhatian pada kesalahan pengetikan alamat situs, bukan mengeruk keuntungan. Persoalan tidak berhenti di situ. Pasalnya, banyak nasabah BCA yang merasa kehilangan uangnya untuk transaksi yang tidak dilakukan. Ditengarai, para nasabah itu kebobolan karena menggunakan fasilitas Internet banking lewat situs atau alamat lain yang membuka link ke Klik BCA, sehingga memungkinkan user ID dan PIN pengguna diketahui. Namun ada juga modus lainnya, seperti tipuan nasabah telah memenangkan undian...

BERPACARAN SEHAT

haii sobat-sobat ku tercinta, disini saya mau bahas sekilas tenyang pacaran, heheh bukan nya sok pintar yah, karena saya juga orang nya yang gak pinter-pinter amatlah dalam dunia percintaan, karena saya adalah manusia biasa dan tidak ada manusia yang sempurna. Sempurna hanya milik TUHAN. Pacaran adalah pertemuan cinta antara 2 belah pihak yaitu kaum lelaki dan kaum perempuan, dimana kedua kaum yang berbeda tersebut menyatukan hati, pikiran, perasaan bahkan satu tujuan yaitu di kemudian hari atau masa yang akan datang kelak bisa jadi sepasang suami isteri bahkan sampai kakek nenek. Tapi perlu kita tahu pacaran itu tentu memiliki sisi positif dan sisi negatif, itu semua tergantung dari sudut mana kita menilainya, tentunya sebelum membahas lebih detail mari kita membahas tentang keuntungan dan kerugian berpacaran, eitss.. jangan salah keuntungan dan kerugiannya pasti ada dong, jangan sampai penilaian ini terlewatkan yah hehehe keuntungan Yang pertama adalah menambah se...

Perkara pemalsuan kartu kredit (carding) melalui internet (Petrus Pungkar)

Petrus pangkur adalah seorang mahasiswa dari sebuah univversitas dan berjenis kelamin Laki-laki, berusia 22 tahun, yang lahir di Flores. Saat itu tinggal di Gang Brojo Wikalpo No. 27 Mrican Yogyakarta. Petrus pungkar bermaksud hendak menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain dengan melawan hak baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu dengan akal tipu muslihat dan juga menggunakan perkataan-perkataan bohong. Terdakwa Petrus pangkar alias Bony Diobok-obok, pada hari sabtu tepat pada tanggal 03 maret 2001, pukul 00.03 WIB terdakwa datang ke warung Internet Nagatet di Jl. Pringgodani No 06 Condong catur,Depok,Sleman. Pada saat itu Petrus pangkar chatting  (yaitu dengan menggunakan fasilitas yang tersedia di internetyang memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara langsung  dengan lawan bicara pada saat yang bersamaan juga) dan Dia meminta kartu kredit seseorang di Bandung yang namanya sering berubah-ubah dan diberikan dua nomor masing-masing: ...